Tentang kemerdekaan
• Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad Merdeka, – Merdeka atau mati !.
[1 Juni 1945 lahirnya Pancasila]
• We want to establish a state, “all for, all”, neither for a single individual nor for one group, whether it be a group of aristocracy or a group of wealthy-but, “all for all”. Kita ingin mendirikan satu Negara “semua buat semua”, bukan satu Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan Negara “semua buat
semua”.
[1 Juni 1945 lahirnya Pancasila]
• Tokh diberi hak atau tidak diberi hak, tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak, pasti akhirnya bangkit menggerakkan tenaganya, kalau ia sudah terlalu merasakan celakanya diri teraniaya oleh satu daya angkara murka. Jangan lagi manusla, jangan lagi bangsa walau cacingpun tentu bergerak berkelegut-kelegut kalau merasakan sakit.
[Indonesia menggugat, hlm. 09]
• Indonesia Merdeka hanyalah suatu jembatan walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis.
[Mencapai Indonesia Merdeka, 1933]