Mungkin sebagian orang akan bertanya – tanya, mengapa Sukarno membawakan Pohon Intaran ke Arab Saudi? Bukan dibawakan Pohon Trembesi atau pepohonan peneduh lainnya? Untuk mengetahui hal tersebut sebaiknya kita melihat kisah dibalik Pohon Intaran yang tidak lepas dari idola seorang Sukarno yang juga merupakan Bapak Bangsa Negara India bernama Mahatma Gandhi.
Di India, dalam bahasa Sanskrit Pohon Intaran lebih dikenal sebagai Pohon Neem yang diambil dalam frase Nimbati Swastyamadadati yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘Memberi kesehatan yang sempurna’. Pemberian gelar tersebut menunjukkan bahwa Pohon Neem telah memiliki kedudukan yang tinggi dalam kebudayaan India, hal ini didukung dengan beberapa legenda yang tersebar dalam masyarakat India yaitu kisah Pohon Neem merupakan pohon yang sempat diteteskan Air Suci Amertha oleh Garuda ketika dalam perjalan ke surga. Ada juga kisah lain yang menyebutkan jika Air Suci Amertha ditaburi dari langit oleh Dewa Indra ke Bumi memunculkan Pohon Neem, sehingga Pohon Neem dianggap memiliki banyak manfaat bahkan dibanding dengan Pohon Kalpa yang sering disebut sebagai Pohon Pemenuhan Permintaan. Kisah lainnya tentang Pohon Neem adalah berkaitan dengan Dewa Dhamantri (Dewa Kedokteran Bangsa Arya). Hindu Kuno di India percaya menanam Pohon Neem merupakan perbuatan yang membawa kita ke surga dan terhindar dari berbagai penyakit.
Tidak hanya dalam mitologi, Pohon Neem atau Pohon Intaran pun memiliki bergagam kemampuan yang luar biasa, pohon ini merupakan pohon yang memiliki kemampuan membelah angina ketika angina tornado terjadi, karena struktur dahan dan memiliki akar yang kuat. Pohon ini juga dikenal sebagai pohon yang mampu memberi kualitas udara yang baik, mungkin ini alasan dibawah pohon Neem seringkali dipakai untuk belajar di India.
Atas mitologi dan manfaat nyata Pohon Neem itulah, Gandhi pernah mengatakan “Rahasia dari kesehatannya adalah Daun Pohon Neem”. Melalui Pohon Neem, Gandhi ingin membangkitkan kepercayaan diri Rakyat India dengan menyadarkan masyarakatnya jika pengetahuan dan kekayaan yang diberikan Tuhan kepada India merupakan potensi yang tidak boleh diabaikan. Hal tersebut menjadikan alasan, kenapa Pohon Neem merupakan pohon yang sangat dihormati di Negara India yang mayoritas menganut Agama Hindu.
Strategi Politik Sukarno Luar Negeri Dalam Sebuah Pohon
Mungkin sebagian tidak menyadari jika anjuran Sukarno kepada pemerintah Arab Saudi menanam Pohon Intaran merupakan strategi politik luar negeri Sukarno. Pada dekade 60an, Sukarno memang sedang gencar menggiatkan gerakan non – blok dengan mengumpulkan Negara – Negara belahan selatan dunia untuk bersatu melawan kejahatan kemanusiaan yang ditimbulkan oleh perang dingin blok barat dan blok timur.
Salah satunya dengan strategi ‘menukar kebudayaan’ yang terdapat dalam Pohon Intaran, Sukarno ingin menyampaikan jika perbedaan mayoritas agama antara Arab Saudi dan India bukanlah hambatan untuk menciptakan dunia yang adil dan makmur.
Dengan Pohon Neem atau Pohon Intaran yang merupakan kebanggaan masyarakat India yang mayoritas beragama Hindu, Sukarno ingin memberikan kesejukan di Arab Saudi yang merupakan mayoritas Islam dan tempat beribadah umat Islam sedunia.
Sukarno ingin menunjukkan jika Indonesia bisa menjadi contoh, bahwa perbedaan bukanlah sebuah alasan untuk tercerai – berai yang membuat diri semakin lemah melainkan perbedaan hendaknya alasan untuk bersatu padu saling memperkuat satu sama lainnya.
Kepada dunia, Sukarno menunjukannya dengan menanam Pohon Intaran.
(Sumber : suarabali.com)