Pernah mendengar isu bahwa Bung Karno bukan anak dari Raden Sukemi dan Ida Ayu Nyoman Rai, melainkan anak orang asing yang dititipkan ke pribumi?
Bung Karno menceritakan sendiri awal mula isu itu muncul.Saat itu, tahun 1949, usia Republik Indonesia masihlah sangat muda: tahun keempat revolusi melawan Belanda.
“Ini bukanlah lelucon sebagai bahan tertawaan. Suatu serangan yang hebat dengan menggunakan berbagai muslihat,” kata Bung Karno.
Pihak Belanda begitu membenci Bung Karno. Sehingga pers di Belanda menyerang habis-habisan.Termasuk membuat berbagai macam fitnah, salah satunya perihal orangtua Bung Karno.
Sebuah majalah Belanda menulis:
Sukarno adalah seorang yang bersemangat, dinamis dan berlainan sama sekali dengan orang Jawa yang lamban dan lambat berpikir.
Sukarno dapat berbicara dalam tujuh bahasa dengan lancar. Kita hendaknya bisa melihat kenyataan dan kenyataannya adalah, bahwa Sukarno sesungguhnya seorang pemimpin.
Dalam tulisan ini diuraikan segala sifat dan tanda yang baik mengenai Bung Karno. Ia pun segera menyadari maksud tujuannya. Tulisan itu akhirnya menyimpulkan:
Pembaca yang budiman, tahukah pembaca mengapa Sukarno memiliki sifat‐sifat yang luar‐biasa itu? Karena Sukarno bukanlah orang Indonesia asli. Itulah sebabnya.
Dia adalah anak yang tidak sah dari seorang tuan kebun (Belanda, -red) dari perkebunan kopi yang mengadakan hubungan gelap dengan seorang buruh perempuan Bumiputera, kemudian menyerahkan anak itu kepada orang lain sebagai anak‐angkat.
(Sumber : sukarno.org)